1. NABI ADAM A.S.
Nabi Adam A.S. adalah manusia pertama
yang diciptakan oleh Allah S.W.T daripada tanah,bentuk sedemikian rupa dengan
sebaik-baiknya bentuk,kemudian ditiupkan roh kehidupan ke
dalamnya.Sebelumnya,Allah S.W.T. telah pula menciptakan syaitan daripada api
yang sangat panas dan malaikat dari cahaya.
Kepada Adam,Allah mengajarkan
nama-nama segala sesuatu.Setelah Adam pandai,Allah memanggil sekalian malaikat
dan syaitanserta menanyakan pada mereka nama-nama segala sesuatunya.
Malaikat menjawab:”Maha Suci
Allah.Sesungguhnya,tiadalah kami mengetahui segala sesuatu yang tidak diajarkan
oleh Allah kepada kami.Allah-lah yang Maha Mengetahui lagi Bijaksana.”
Lalu Allah-pun menyuruh Adam
menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu.Setelah Adam
menyebutkannya dengan lancer,Allah-pun berfirman:”Hai,malaikat!Tidakkah telahku
katakana sejak semula,bahwa Aku lebih mengetahui segala sesuatu yan ada di
langit dan Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dank au sembunyikan?”
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua
sujud kepada Adam.Maka bersujudlah semua malaikat,kecuali iblis yang
enggan(ingkar)dan sombong.
Terhadap iblis yang ingkar itu,Allah
berfirman sebagaimana termaktub dalam surat
Al Hijr ayat 32 – 35:
Artinya:Allah
berfirman:”Hai,iblis!Mengapa kau tidak ikut bersujud diantara mereka yang
sujud?!” Iblis menjawab:”Aku tidak mau bersujud karena manusia hanya kau
jadikan daripada tanah.” Allah berfirman:”Keluarlah kau dari dalam surga.Maka
sesungguhnya kau akan mendapat kutuk(selama-lamanya)sampai hari
pembalasan(kiamat).”
2. NABI IDRIS A.S.
Nabi Idris A.S. kakeknya bapak Nabi
Nuh,adalah orang yang mula-mula pandai menulis,membaca,menjahit,ilmu
perbintangan,dan merancak kuda.Beliau sangat berani memerangi orang-orang
durhaka.Demikian kuat perkasanya,sehingga beliau dijuluki’Asadul Usud’yang
artinya’Singa dari segala singa’.
Nabi Idris A.S. banyak mempelajari
shahifah-shahifah yang diturunkan kepada Adam dan Syits.Kepada Nabi Idris A.S.
sendiri.Allah menurunkan 30 shahifah yang berisikan petunjuk-petunjuk.
Allah telah berkenan mengangkat
derajat NabiIdris A.S. ketempat yang tinggi.Diriwayatkan oleh Ibnu Abas,bahwa
Nabi Idris A.S. diangkat Allah kelangit keenam.
Nabi Idris A.S. ditugaskan oleh Allah
S.W.T. untuk menginsyafkan anak cucu Qabil yang durhaka.Qabil,anak Adam
tertua,lahir bersama saudara perempuan kembarnya yang bernama
Iqlima.Kemudian,lahir pula Habil dengan saudara perempuan kembarnya yang
bernama Labuda.Menurut hukum perkawinan waktu itu,laki-laki harus nenikah dengan
wanita yang lahirnya tidak bersamaan(bukan saudara kembar).Jelasnya,laki-laki
dan wanita yang dilahirkan kembar,tidak diperbolehkan menikah.Karena
itu,seharusnya Qabil menikah dengan Labuda,sedangkan Habil menikah dengan
Iqlima.TetapiQabil berkeinginan menikah dengan Iqlima,karena Iqlima lebih
cantik daripada Labuda.
Sementara itu,syaitan yang membenci
dan mendendam terhadap manusia serta telah memperoleh izin dari Allah S.W.T.
untuk memperdaya anak cucu Adam yang kurang tabah,mulai menghasut Qabil.Maka timbullah
niat jahat Qabil.Habil-pun dibunuhnya.Inilah dosa pembunuhan pertama yang
dilakukan manusia.
3. NABI NUH A.S.
Nabi Nuh A.S.,keturunan Adam yang
kesepuluh,ditugaskan kepada keturunan Qabil dan Syits.Pada permulaannya,NabiNuh
A.S. disukai kaumnya,dikarenakan budi pekartinya yang baik.Namun setelah Nabi
Nuh A.S. mulai mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah S.W.T. dan melarang
kaumnya untuk berbuat jahat,maka kaumnya-pun membencinya.
Nabi Nuh A.S. menangis karena sedihnya
atas keingkaran kaumnya.Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas
kerasulan,hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah S.W.T.Karena
itulah,Allah menyuruh Nabi Nuh A.S. untuk membuat perahu,karena Allah bermaksud
menenggelamkan kaum yang durhaka itu.Janji Allah-pun sampailah.Tidak lama
setelah selesainya kapal kayu besar NabiNuh A.S. berhembuslah angina taufan
yang sangat dahsyat.Hujan turun dengan lebat,mata air bersemburan dari
mana-mana,terus-menerus tak henti-henti selama berhari-hari.Air-pun bertambah
tinggi dan bumi berubah menjadi lautan sangat luas.
Nabi NuhA.S. melaksanakan perintah
Allah.Naiklah beliau denga orang-orang yang beriman ke atas bahtera sehingga
selamatlahmerekadari banjir yang sangat dahsyat.Tengah kapal berlayar,tampaklah
oleh Nabi Nuh A.S. anaknya yang hamper tenggelam.Maka berserulah Nabi Nuh
A.S.:”Hai,anakku!Naiklah ke kapal bersama kami!Janganlah engkau menjadi manusia
yang ingkar terhadap Allah!”
Anak Nabi Nuh A.S. menolak seruan
bapaknya dan berusaha lari ke gunung.Namun air bah segera meneggelamkannya.Menyaksikan
hal itu,Nabi Nuh A.S. sangat sedih.Begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh A.S.
menyeru kepada Allah:”Oh…Ya Allah!Anakku telah mati tenggelam sedangkan dia
termasuk keluargaku.PadahalAllah telah berjanji akan menyelamatkan kami!”
Allah berfirman:”Hai,Nuh!Sesungguhnya
orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasauk keluargamu!”
Nabi Nuh A.S. wafat pada usia 950
tahun.Tidak kurang dari 910 tahun beliau melaksanakan tugas kerasulannya,namun
hanya sedikit sekali yang beriman.
4. NABI HUD A.S.
Nabi Hud A.S. adalah keturunan Sam bin
Nuh A.S.Beliau diutus kepada kaumnya,yaitu kaum Ad,yang berdiam di
Ahgaf,sebelah utara Hadral Maut.Kaum Ad yang berbentuk tubuh besar dan
kuat,ahli membuat bangunan-bangunan yang indah dan benteng-benteng yang
kokoh.Mereka memiliki kebun-kebun dan ladang-ladang pertanian yang luas dan
subur sehingga hasilnya melimpah ruah.Mereka menyembah berhala.
Nabi Hud A.S. menyerukan agar mereka
meninggalkan kekafiran dan bertaqwa kepada Allah.Namun selama ratusan tahun
Nabi Hud A.S. melaksanakan tugas kerasulannya,hanya sedikit sekali yang mau
mngikuti seruannya.Kaum Ad tetap menyembah berhala dan terus menjalankan
kejahatan-kejahatan.Bahkan mereka menantang agar didatangkan azab dari Allah
S.W.T.
Maka janji Allah-pun datanglah.Kaum Ad
bibinasakan dengan angina sharshar(samun),angina taufan yang sangat dahsyat dan
dingin,ditimpakan kepada mereka selama 7 malam 8 hari terus-menerus.Mereka(kaum
Ad)-pun roboh,bagaikan pohon-pohon bertumbangan.Adapun Nabi Hud A.S. dan pengikut-pengikutnya
yang beriman,terlepas dari bencana itu.
5. NABI SALEH
Nabi Saleh A.S. adalah anak Ubaid bin
Jubir bin Tsamud.Beliau ditugaskan kepada kaum Tsamud yang bertempat tinggal di
bukit-bukit,bekas negeri kediaman kaum Ad yang telah hancur dinasa.Letaknya
antara Hijaz dan Syam,sebelah tenggara Madyan.Sebagaimana kaum Ad,kaum Tsamud
ni dilimpahi kemakmuran dan kesenangan.Namun sayang sekali mereka menyembah
berhala.
Allah S.W.T. memberikan
keistimewaan(mukjizat) kepada rasul-Nya,sebagai bukti kerasulan.Demikian pula
kepada Nabi Saleh A.S. utusan Allah S.W.T.,maka atas izin Allah S.W.T.,Nabi
Saleh A.S. mampu mengeluarkan seekor unta betina dari salah satu batu
besar.Nabi Saleh A.S. memesankan kepada kaumnya agar unta itu dibiarkan makan
dan minum dengan bebas tanpa boleh diganggu.Air susunya boleh mereka
minum.Namun kaum Tsamud melanggar larangan itu.Unta itu mereka sembelih.Lalu
mereka dating kepada Nabi Saleh A.S. seraya berkata:”Unta itu telah kami
sembelih.Jika benar engkau utusan Allah,datangkanlah kami siksa Allah yang
pedih itu!”
Nabi Saleh A.S. menjawab:”Kamu boleh
menyaksikan sendiri.Siksaan Allah itu akan segera tiba!”
Nabi Saleh A.S. segera mengajak
pengikut-pengikutnya yang berjumlah 120 orang untuk meninggalkan negeri mereka
yang sebentar lagi akan kena kutuk Allah S.W.T.Sebelum pergi,Nabi Saleh A.S.
terlabih dulu berkata kepada kaumnya yang ingkar:”Hai kaumku!Aku telah
menyampaikan amanat Allah!Aku telah mengingatkan,namun ternyata kalian tak
menyukai orang-orang yang memberi peringatan!”
Kemudian mereka ditimpa gampa bumi dan
mati di dalam negerinya.(Q.S. Al A’RAAF ayat 78)
Nabi Saleh A.S. bersama 120
pengikutnya pindah ke Hadralmaut.Menurut riwayat lain,mereka menetap di Makkah.
6. NABI IBRAHIM A.S.
Nabi Ibrahim A.S. adalah anak Azar, keturunan Sam bin
Nuh. Pada masa itu, raja Namrud yang bertahta di negeri Mausul, mengeluarkan
undang-undang yang memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negeri
Mausul, dibunuh. Keadaannya sama dengan zaman Nabi Musa A.S. Namun berkat
rahmat Allah S.W.T., Nabi Ibrahim A.S. lahir dengan selamat pada tahun 2295. Oleh
orang tuanya,Nabi Ibrahim A.S. disembunyikan di dalam gua. Atas izin Allah
S.W.T. Nabi Ibrahim A.S. tidak mati, padahal tidak seorangpun yang
memeliharanya.Tidak seekorpun binatang buas yang mengganggunya.Bila lapar dan
haus, diisapnya ujung jarinya, maka keluarlah air susu.
Sejak kecil,Nabi Ibrahim A.S. telah
terpelihara dari segala perbuatan jahat. Pada usianya yang semakin bertambah, Nabi
Ibrahim A.S. mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri,mengapa berhala-berhala
yang terbuat dari batu dan tak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan
dipuja-puja oleh kaumnya.Kemudian ia mulai berpikir tentang Tuhan. Ketika hari
telah malam, Ibrahim melihat bintang. Pada pikirannya, inilah Tuhannya. Tetapi
setelah bintang itu lenyap di siang hari, Ibrahim-pun menetapkan keyakinannya, tidak
akan bertaqwa kepada Tuhan yang terbenam.Demikian pula pada bulan dan matahari.
Setelah ia yakin matahari, bulan, dan bintang tidak kekal, maka ia berseru pada
kaumnya: ”Hai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan!Aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menjadikan
langit dan bumi. Dan aku tidak akan sekali-kali mempersekutukan-Nya!”
Pada suatu hari, raja Namrud beserta
orang banyak, pergi berburu. Nabi Ibrahim A.S. memasuki tempat berhala-berhala
mereka dan menghancurka semua berhala itu, kecuali satu yang ditinggalkannya
utuh, yaitu berhala yang paling besar. Di leher berhala paling besar itulah
dikalungkannya kampak yang barusan digunakannya untuk mengkancurkan
berhala-berhala lainnya. Bila raja Namrud beserta para pengiringnya pulang dari
berburu dan mengetahui berhala-berhala di tempat peribadatan hancur, marahlah
mereka. Tidak syak lagi mereka mendakwa, Nabi Ibrahim A.S. lah yang
melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala.Nabi
Ibrahim A.S. ditangkap dan dihadapkan pada raja Namrud. Sang Raja bertanya: ”Hai
Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu? ”Nabi Ibrahim
A.S. tanpa ragu-ragu menjawab: ”Bukan aku yang menghancurkannya,tetapi berhala
yang paling besar itu.Tentulah dia tidak mau kalian persekutukan dengan
berhala-berhala yang lebih kecil!Buktinya,kampak pengkancur berhala itu masih
tergantung dilehernya! ”Raja Namrud bukan main marahnya mendengar jawaban Nabi
Ibrahim A.S.Dia merasa dipermainkan.Katanya: ”Mana mungkin berhala itu mampu
melakukan seperti yang kau tuduhkan?!”. Nabi Ibrahim A.S. menjawab: ”Nah,kalau
begitu mengapa kalian sembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?!”
Mendengar perkataan Nabi Ibrahim A.S.
itu, sebagian orang segera menjadi pengikutnya, sedangkan sebagian lain ragu. Hal
mana yang menjadikan raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi
Ibrahim A.S. dijatuhi hukuman mati dengan dibakar.Tetapi Allah S.W.T. kembali
memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada api:
Hai
api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim!” (Q.S. AL ANBIYA ayat 69)
Setelah api padam, keluarlah Nabi
Ibrahim A.S. tanpa mengalami luka sedikitpun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi
Ibrahim A.S. berusaha menyadarkan bapaknya,agar tidak lagi menyembah berhala, jangan
memperturutkan jalan syaitan,supaya terlepas dari siksaan Allah S.W.T. Namun
bapak Nabi Ibrahim A.S. itu menjawab:
Berkata
ayahnya:”Adakah kau membenci tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak
kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu!
Dan enyahlah engkau untuk selama-lamanya!” (Q.S. MARYAM ayat 46)
Karena tetap saja ingkar pada Allah
S.W.T., maka Allah menghukum raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan
nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu memasuki dan
menggigiti tubuh raja Namrud dan pengikut-pengikutnya, memasuki lubang telinga,
hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiri pun mati dengan cara siksaan yang
demikian.
Nabi Ibrahim A.S. mempunyai dua
istri,yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah.Dari Siti Hajar, Nabi Ibrahim A.S.
mempunyai anak bernama Ismail, sedangkan dari Siti Sarah, Nabi Ibrahim A.S. mempunyai
anak bernama Ishaq. Siti Sarah baru melahirhan anaknya setelah usianya lanjut.
7. NABI LUTH A.S.
Nabi Luth A.S. diutus oleh Allah
S.W.T. ke negeri Sebum(Palestina),yaitu suatu negeri yang penduduknya sangat
durhaka kepada Allah S.W.T.Penduduk negeri itu memiliki akhlak yang
rendah.Pekerjaan mereka merampok,merampas hak orang lain dan menganiaya.Mereka
tidak suka berkawin dengan lawan jenis sebagaimana galibnya,yaitu lelaki
mengawini perempuan.Yang mereka sukai adalah laki-laki berkawin dangan
laki-laki dan perempuan berkawin dengan perempuan.Jika mereka dinasihati atau
diancam dengan siksaan Allah,mereka malah menantang:”Datangkanlah siksaan Allah
itu,jika kau memang orang yang benar!”.
Dikarenakan kaumnya masih tetap saja
ingkar,akhirnya Nabi Luth A.S. berdoa kepada Allah S.W.T.:
“Oh.ya
Allah!Tolonglah aku dengan menurunkan azab pada kaum yang berbuat bencana
itu!”(Q.S. AL ANKABUUT ayat 30).
Para
malaikat-pun segera menolong beliau…
“Hai
Luth!Sesungguhnya kami utusan Tuhanmu.Sekali-kali mereka tidak akan dapat
mencelakakanmu.Pergilah engkau bersama keluarga dan pengikut-pengikutmu
meninggalkan negeri ini pada malam hari,dan janganlah ada diantara engkau yang
menoleh ke belakang.Kalian semua kecuali istrimu.Dia akan ditimpa siksaan
bersama kaum yang kafir.Sesungguhnya azab itu akan tiba pada waktu
shubuh.Bukankah shubuh itu sudah dekat.”(Q.S. HUD ayat 81).
Maka Luth dan pengikutnya meninggalkan
negeri mereka pada malam hari.Tidak lama kemudian,turunlah azab
Allah,sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an.
8. NABI ISMAIL A.S.
Nabi Ibrahim A.S. mempunyai dua orang
istri,yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar.Dari Siti Hajar inilah Nabi Ibrahim A.S.
memperoleh anak yang bernama Ismail.Siti Hajar adalah seorang budak yang
diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim A.S. yang kemudian diperistrinya.
Kemudian Nabi Ibrahim A.S. membawa
istrinya(Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke negeri Makkah yang pada
waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum didiami manusia.Lalu
atas perintah Allah S.W.T.,Nabi Ibrahim A.S. pun kembali ke negeri Syam pada
istrinya,Siti Sarah.
Suatu ketika,Siti Hajar kehabisan
air.Beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering.Dalam usahanya
mencari air,Siti Hajar berlari kian kemari,sampai ke bukit Shafa dan
Marwah.Kemudian Siti Hajar mendengar suara malaikat Jibril yang menunjuk suatu
tempat(Shafa) dimana bayinya(Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil
merentak-rentakkan kakinya.Atas izin Allah S.W.T. di dekat Ismail menangis
itu,maka memancarlah mata air.Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya.Kemudian
malaikat Jibril berkata kepada air yang melimpah itu:”Zam-zam!” yang
artinya:Berkumpullah!Maka air itupun berkumpul untuk kemudian menjadi telaga
dan sampai sekarang disebut telaga Zam-zam.Usaha Siti Hajar yang mencari air
kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun haji yang
disebut Sha’i,yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah,pulang pergi tujuh kali.
Apabila Nabi Ibrahim A.S. kembali ke
Makkah,keadaan tempat dimana anak dan istrinya ditinggalkan telah berubah
menjadi desa yang subur dan makmur.Siti Hajar dan Ismail hidup dalam
kecukupan,tidak kurang suatu apapun.Nabi Ibrahim A.S. bersyukur kepada Allah
S.W.T. yang telah mengabulkan doanya yang lalu.
Suatu ketika Nabi Ibrahim A.S.
bermimpi menyembelih anaknya,Nabi Ismail A.S.Bila dikatakannya hal itu pada
Ismail,anaknya yang sudah besar itu menjawab:”Hai,bapakku.Kerjakanlah
sebagaimana diperintahkan Allah,yaitu manyembelihku.Mudah-mudahan bapak akan
menyaksikan aku berhati sabar.”
Mimpi para nabi adalah mimpi yang
benar,sama halnya dengan wahyu Allah yang diturunkan dikala mereka sedang
sabar(tidak dalam keadaan tidur).Maka Nabi Ibrahim A.S. pun membaringkan Ismail
ke tanah dengan maksud akan disembelihnya.Pada saat itulah Allah menggantinya
dengan seekor biri-biri(kibas) yang besar.
Dikarenakan sabar dan taqwanya,maka
Ismail-pun diangkat menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim A.S. bersama anaknya,Nabi
Ismail A.S. kemudian mendirikan Ka’bah(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat
manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah usianya dewasa,Nabi Ismail
A.S. menikah dengan seorang wanita Jurhum.Pada suatu hari,berkunjunglah Nabi
Ibrahim A.S. kerumah anaknya,disambut oleh menantunya.Menyaksikan menantunya
seorang yang tidak berbudi,Nabi Ibrahim A.S. berkata kepada menantunya:”Jika
nanti suamimu pulang dari berburu,ceritakanlah kepadanya,bahwa ada seorang
lelaki tua yang cirri-ciri dan sifatnya begini datang berkunjung.Katakan pula
kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya.Hendaknya segera ditukarnya
dengan yang lain.”Kemudian Nabi Ibrahim A.S. pulang.
Setelah tiba Nabi Ismail A.S.,oleh
istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim A.S. lengkap dengan
pesannya.”Itulah bapakku”,ujar Nabi Ismail A.S.”Dan beliau tidak suka kepadamu
karena budimu yang kasar dan rendah.”
Lalu Nabi Ismail A.S. menceraikan
istrinya dan menikah lagi dengan wanita Jurhum yang lain.Ternyata Nabi Ibrahim
A.S. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini.Nabi Ismail A.S. dikaruniai
oleh Allah S.W.T. anak berjumlah 12 orang.
9. NABI ISHAQ A.S.
Nabi Ishaq A.S. adalah anak Nabi
Ibrahim dari istrinya yang bernama Siti Sarah.Ishaq berasal dari bahasa Ibrani
yang berarti tertawa.Dinamakan
demikian,karena Siti Sarah yang waktu itu sudah tua sedangkan Nabi Ibrahim A.S.
telah berusia lanjut pula,tertawa disebabkan gembira bercampur heran ketika
malaikat mengabarkan bahwa ia akan memperoleh seorang anak laki-laki.
Nabi Ishaq A.S. telah dianugerahi
Allah S.W.T. sebagai orang yang salih,berilmu pengetahuan tinggi.Kepadanya
ditanamkan iman kabajikan,mengerjakan sembahyang dan menunaikan zakat.
Keturunan Nabi Ishaq A.S. menjadi
orang-orang terkemuka.Putranya menjadi Nabi Rasul pula(Nabi Ya’qub A.S.),yang
menurunkan Nabi Yusuf A.S. dan nabi-nabi
Bani Israil dan akhirnya Nabi Ishaq A.S. meninggal dunia pada usia 180 tahun
dan dimakamkan di Jirun(Madinah).
10. NABI YA’QUB A.S.
Nabi Ya’qub A.S. adalah anak Nabi
Ishaq A.S.Nabi Ya’qub A.S. diutus oleh Allah S.W.T untuk menyeru pada umat di
negeri Kan’an agar bertaqwa kepada Allah S.W.T.
Nabi Ya’qub A.S. menpunyai dua orang
istri yang bersaudara,yaitu Layya dan Rahil.Pernikahan seperti ini
diperbolehkan,karena pada waktu itu belum dilarang,sebagaimana firman Allah
S.W.T. dalam surat
AN NISA’ ayat 23:
Diharamkan
kepadamu menikahi dua orang wanita yang bersaudara,kecuali pada masa yang lalu.
Layya dan Rahil mempunyai dua orang
sahaya bernama Zulfah dan Balkah.Keduanya dinikahi pula oleh Ya’qub.Dari
keempat istrinya itu,Ya’qub memperoleh 12 orang anak laki-laki.Layya melahirhan
Syam’un,Rabin,Lawi,Yahuza,Zebulon,Yakasir.Rahil melahirkan Yusuf dan
Bunyamin.Dari Zulfah dan Balkah,masing-masing melahirkan dua orang anak
laki-laki.Rahil meninggal dunia setelah melahirkan Bunyamin.Anak-anak Ya’qub
ini disebut Al Asbath,yang berarti kabilah-kabilah Bani Israil.Mereka mempunyai
keturunan yang banyak sekali.
Dalam usia lanjut,Ya’qub ikut dengan
anaknya,Nabi Yusuf A.S. ke nageri Mesir.Ya’qub meninggal dunia pada usia 147
tahun.Pada waktu Ya’qub telah memperoleh tanda-tanda akan kematiannya,beliau
bertanya pada anak-anaknya:”Apakah yang kalian sembah sesudah aku mati?”.Jawab
anak-anaknya:”Kami akan menyembah Tuhan,Tuhanmu,dan Tuhan bapak-bapak
enkau,Ibrahim,Ismail,dan Ishaq,yaitu Tuhan Yang Maha Esa.Dan kami semua akan
tunduk(patuh) kepada-Nya”.
11. NABI YUSUF A.S.
Nabi Yusuf A.S. adalah anak Nabi Ya’qub A.S., berparas
sangat tampan. Beliau sangat disayangi Ya’qub, melebihi saudara-saudaranya yang
lain, sehingga menerbitkan kedengkian saudara-saudaranya yang lain. Suatu
ketika, Yusuf bermimpi 11 buah bintang, bulan, dan matahari tunduk kepadanya.
Bila diceritakan hal itu kepada Ya’qub, bapaknya itu berkata : “Hai, anakku !
Hendaknya mimpi itu jangan kau ceritakan kepada saudara-saudaramu. Aku khawatir
mereka akan menganiaya engkau. Sesungguhnya Tuhanmu akan melimpahimu dengan
kemuliaan.”
Karena tidak menyukai Yusuf,
saudara-saudara Yusuf bermaksud memisahkan Yusuf dari bapaknya. Maka meminta
izinlah mereka kepada Ya’qub untuk membawa Yusuf bersama mereka, bersuka ria
dan bermain-main di padang
pasir. Mereka berjanji akan menjaga Yusuf dengan sebaik-baiknya. Meskipun
berat, Ya’qub akhirnya memberikan izin.
Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan
kemudian mereka pulang pada petang hari sambil membawa baju Yusuf yang sudah
dilumuri darah tipuan. Sambil menunjukkan baju itu, mereka katakana, bahwa
Yusuf telah dimakan serigala. Mereka tidak bisa mencegah karena waktu itu Yusuf
mereka tinggalkan sendirian. Atas karunia Tuhan, Ya’qub mengetahui bahwa mereka
berbohong. Allah telah membukakan rahasia kejadian yang sebenarnya pada Ya’qub.
Sementara itu, Yusuf tertolong oleh
seorang musafir yang sedang dalam perjalanan dari negeri Madyan ke Mesir. Lalu
Yusuf dijual kepada Qotfier, seorang menteri negeri Mesir. Kebetulan isteri
pembesar Mesir tersebut, Siti Zulaikha, tidak mempunyai anak. Maka mereka pun
menjadikan Yusuf sebagai anak angkat.
No comments:
Post a Comment