Sunday 18 August 2013

Sinopsis Anak Seorang Romusha


  1. Judul                         : Anak Seorang Romusha
  2. Penulis                       : A. Damhoeri
  3. Penerbit                     : Idayus Jakarta
  4. Tahun terbit               : 1979
  5. Ketebalan                  : 49 halaman

ANAK SEORANG ROMUSHA

            Rumah tempat ia dilahirkan, sebuah gubuk. Atapnya daun kelapa yang dianyam. Perabotannya hanya sebuah balai-balai untuk tempat tidur, tanpa kasur. Hanya beralaskan tikar saja, itupun sudah robek-robek.
            Sebuah ruangan yang lebih kecil menjorok ke belakang, itulah dapur. Alat-alatnya cuma sebuah periuk tanah, sebuah kuali besi, dan sudah sumbing. Beberapa perian tersandar di dinding.
            Di bagian belakang pondok itu terdapat sepetak sawah. Tidak berapa luas hanya lebih kurang 200 m2  saja. Di samping pondok ada sebidang kebun. Dan di sudut kebun itu terdapat sebuah kuburan besar serta dua kuburan kecil. Kuburan besar itu ialah kuburan ibunya dan kuburan kecil itu ialah kuburan adik-adiknya.
            Adiknya yang seorang laki-laki meninggal keta berumur 10 tahun. Sesungguhnya adiknya itu seorang anak yang lucu, rajin bekerja membantu ibu dan ayahnya.
            Ia menoleh ke pondok dan menoleh pula ke dalam kenangan hidupnya. Karena tekanan hidup, ia serba bisa.
            Ia tak pernah bersekolah, karena sekolah sangat jauh letaknya. Ia juga tak punya pikiran untuk pergi ke sekolah. Anak-anak sekolah dilihatnya memakai pakaian sederhana, ia sendiri hanya memakai pakaian dari kulit tarok.
            Alangkah gembiranya hati anak itu, kain-kain akan datang. Semua rakyat akan berbaju baru, bercelana baru. Kemakmuran rakyat akan datang, tentu ia akan dapat bersekolah.
            Perut anak-anak mulai buncit karena terlalu banyak makan ubi. Dan banyak pula penduduk yang cacingan.
            Penyakit pun mulai merajalela. Anak-anak banyak yang mati. Seorang adiknya juga jatuh sakit, obat tak ada. Makanan serba kurang. Dan tubuhnya semakin kurus, akan tetapi perutnya semakin besar. Mungkin ribuan cacing hidup di dalamnya. Adiknya itupun meninggal dan dikuburkan di pojok kebun, berjejer dengan kuburan lain.
            Namun kesengsaraan hidup belum berhenti, malahan semakin memuncak. Pada suatu hari ayahnya terpanggil ke Kantor Kepala Negeri. Anak itu ikut mengantarkan ayahnya ke kantor. Dia menyangka tentu ada pembagian dari Jepang yang “baik hati” itu.
            Di sana ada seorang Jepang, kata temannya tuan itu Bunsyo (bupati pada zaman sekarang). Ada juga beberapa orang Jepang lainnya dan seorang bangsa lain.
            Penduduk kampong yang datang semua berkumpul dalam panas terik sambil menggaruk-garuk, maklum celana goni itu banyak sekali kutunya. Barangkali ada beratus-ratus ekor.
            Bunsyo mulai berpidato, tak seorangpun mengerti yang diucapkannya. Namun ada satu orang penerjemah, katanya :
            “Bangsa Jepang sama-sama dengan bangsa Indonesia. Bangsa Jepang ingin membangun untuk Asia Raya. Bangsa penjajah harus dimusnahkan dari bumi Asia. Kemakmuran Asia akan datang dengan bantuan Nippong.”
            Kemudian, ayah dengan kawan-kawannya akan dibawa ke suatu tempat. Kabarnya di sana Jepang sedang membuat jalan kereta api. Tenaga buruhnya dikumpulkan dari penduduk kampung, namanya “romusha”.
            Alangkah sedihnya ia melihat ayahnya berangkat. Mereka dinaikkan ke dalam truk besar dengan bungkusan kain bagornya, cangkul, dan linggis.
            Maka tinggallah anak itu dengan ibunya dan seorang adik laki-lakinya. Mereka harus berjuang keras untuk mempertahankan hidup. Anak itu bekerja mengambil upah memanjat kelapa.
            Tak pernah ia tertawa, sebab tak ada yang bisa ditertawakan, tak ada yang lucu. Dan tidak pula menangis, karena sudah kenyang menangis. Air mata sudah kering.
            Kesengsaraan ! Penderitaan ! Itu yang ada dalam pondoknya dan dimana-mana. Tak berapa orang yang sehat hidupnya lagi. Itulah kemakmuran “Made in Nippong”.
            Ibunya tak kurang menderita. Tubuhnya semakin kurus karena harus bekerja keras dan memikirkan nasib anak-anak serta suaminya yang telah dibawa oleh orang Jepang.
            Tak ada kabar berita tentang ayahnya lagi. Apakah masih hidup atau sudah mati. Tetapi kawan-kawannya yang pergi lebih dahulu ada juga yang sudah kembali ke kampung. Anak itu pergi menanyakan tentang nasib ayahnya.
            Dan bagaimana tentang nasib bangsa Indonesia ? Yang sudah 31/2 tahun merana di bawah penjajahan Jepang. Apakah mereka akan menunggu penjajahan yang baru ? Kembali ke bawah kekuasaan bangsa Belanda ?
            Semuanya tidak ! Bangsa Indonesia menentukan nasibnya sendiri. Mereka memproklamasikan kemerdekaannya. Bebas dari segala penjajahan. Bebas dari kuasa bangsa mana pun juga. Sekalipun risikonya bukan kepalang besarnya.
            Dengan segala kekuatan yang ada. Dengan senjata sekalipun hanya berupa bambu runcing. Di mana-mana ia melihat bendera berkibar-kibar. Ia kenal betul dengan bendera Jepang. Bendera itu warnanya merah dan putih. Tetapi merahnya bundar di tengah-tengah yang putih.
            Di mana-mana ia melihat pemuda-pemuda sudah siap siaga. Mereka mulai berlatih, mempelajari baris-berbaris. Belajar berperang menghantam musuh, musuh yang berani menodai bendera Merah Putih Indonesia.
            Utusan pemuka-pemuka dan pimpinan rakyat datang. Mereka berembuk dengan kepala bangsa Jepang. Jepang yang sudah kalah terpaksa menyerah. Menurunkan benderanya dan mengganti dengan Sang Saka Merah Putih. Akhirnya mereka kaluar dari tempat perundingan, dan mereka berseru dengan mengangkat tangan,” Merdeka! . . . Merdeka! . . . Merdeka! . . . Merdeka! . . . Merdeka! . . .”
            Mereka bersiap mengganti bendera yang berkibar itu dengan bendera Sang Saka Merah Putih. Anak itu menggertapkan gerahamnya, ia ingin meloncat ke tengah dan siap akan memanjat tiang tempat berkibarnya bendera. Tetapi ia takut kalau-kalau ditolak.
            Tapi setelah tiga kali bapak pemimpin bertanya siapa yang sanggup memanjat, anak yang tak dikenal itu melompati pagar dan masuk ke tengah lapangan.
            Dahulu ia pernah memanjat untuk keperluan Jepang, minum air kelapa muda. Sekarang apa salahnya ia berkorban untuk perjuangan tanah airnya.
            Semua mata tertuju kepada bocah yang kurus kering itu. Juga mata-mata Jepang itu. Barangkali dia tak mengira bahwa ada orang yang berani memanjat tiang bendera itu. Akan menurunkan Hinomaru-nya dan menggantikan dengan Merah Putih.
            Disentakkannya bendera Hinomaru itu. Sekali sentak talinya putus. Dan bendera itu melayang-layang jatuh ke tanah. Seperti juga orang-orang Jepang itu ! Jatuh dan takkan bangun-bangun lagi di tanah airnya.
            Ia mulai mengikatkan tali bendera Merah Putih di puncak tiang bendera. Kemudian ia harus turun sedikit, mengebatkan tali yang satu lagi. Dan tinggal yang satu lagi, itu pun dengan segera selesai pula.
            Angin bertiup agak kencang, angina dari negerinya yang sudah merdeka. Bendera Sang Saka itu segera melambai-lambai dengan gagahnya.
            “Merdeka! . . . Merdeka! . . . Merdeka! . . .”, teriak anak itu di puncak tiang dengan sekuat tenaga.
            Anak itu tersenyum, ia merasa gembira. Usahanya sudah berhasil. Ia sudah memenuhi kehendak bapak-bapak pemimpin itu. Ia sudah memenuhi tuntutan tanah airnya.
            Tetapi,“Dooorr . . . !”, terdengar bahana sebuah letusan. Semua kepala berpaling, melihat dari mana asal letusan itu datang. Juga mereka melihat kepada anak itu, kelihatan anak itu memegang dadanya dengan tangan kanannya. Dari dada itu membesit darah merah yang segar. Kesana lah rupanya sasaran peluru dari tembakan tadi.
            Tangan kurus kering itu sejenak masih teracung diudara. Darah juga menitik ke atas tanah menimpa bendera Hinomaru. Tetapi tubuh kurus itu melemas. Melemas dan melemas. Dan pegangannya terlepas. Lalu sebagai bendera Hinomaru tadi tubuh itu terjatuh ke tanah.
            Seluruh dada terasa terobek. Semua hati terasa terpukul. Gelora orang banyak tidak terkira kemarahannya lagi. Mereka bersiap-siap akan menyerbu markas tentara Jepang. Ingin membalas kematian anak itu.
Seorang anak yang tak diketahui namanya, dari mana datangnya. Seorang pahlawan kecil yang tidak diketahui asal-usulnya. Tuhan sajalah yang Maha Mengetahuinya.
Tetapi ia berada dalam deretan nama-nama pahlawan yang tak dikenal. Yang ikut memperjuangkan kemerdekaan tanah air Indonesia.

Saturday 17 August 2013

The Basic Accounting Equation


THE BASIC ACCOUNTING EQUATION

The Basic Accounting Equation, also called the balance sheet equation, represents the relationship between the assets, liabilities, and owner's equity of a business. It is the foundation for the double-entry bookkeeping system. The Double-entry Bookkeeping System is based on the duality principle and was devised to account for all aspects of a transaction. Under the system, aspects of transactions are classified under two main types:
1.      Debit
Debit is the portion of transaction that accounts for the increase in assets and expenses, and the decrease in liabilities, equity and income.
2.      Credit
Credit is the portion of transaction that accounts for the increase in income, liabilities and equity, and the decrease in assets and expenses.
The classification of debit and credit effects is structured in such a way that for each debit there is a corresponding credit and vice versa. Hence, every transaction will have 'dual' effects (i.e. debit effects and credit effects). Assets must be equal to the sum of Liabilities and Owners equity. It should balance after every transaction, the formula is
 
ASSETS = LIABILITIES + OWNER'S EQUITY


Asset pertains to the resources available and used in sustaining the operation of the business. It includes cash, accounts receivable, inventory, office supplies, equipment, building, land, goodwill, patent, etc.
Classification of assets :
1.      Current  assets
Current assets are cash and other types of assets that are reasonably expected
to be converted into cash, sold, or used up during the normal operating year.
Examples of current assets include
: Cash, Bank, Goods, Accounts Receivable, Prepaid expenses, Inventory and Marketable securities etc.
2.      Fixed assets
Fixed assets are those assets that are used in the normal operations of the
entity to produce and sell goods or perform services for customers.  Fixed assets are expected to service for a number of years are not for re-sell.
Examples of fixed assets include
: Lands, cars, buildings, equipments, and furniture etc.
3.      Intangible assets
Intangible assets are those assets that have no physical substance but they
are expected to provide benefits to the entity for several years.
Examples of intangible assets include
: Patents, trade marks, copyrights, goodwill, franchise fees, and trade name.
Liability refers to the amount of debts owed to outside person or entity, known as creditors. It represents the claim of creditors in the assets of the business. It includes accounts payable, loans payable, notes payable, bonds payable, unearned revenue, etc.
Classification of Liabilities
1.      Short-term Liabilities   
Short-term liabilities are obligations of the entity that are reasonably
expected to be paid or settled in the next year or the normal operating cycle.
Examples of short-term liabilities include
: Short-term notes payable, accounts payable, salaries and wages payable and other types of accrued liabilities for services received but not yet paid for.
2.      Long-term Liabilities 
Long-term liabilities are those obligations that do not require payment within
the next year or the normal operating cycle.  In other words, liabilities not classified as short-term are reported in the Long-term liabilities section of the balance sheet.
Examples of long-term liabilities include
: Loan, bonds, and any other obligation that mature in a period more than one year beyond the balance sheet date is reported as long-term.
Equity is the amount of capital or resources invested in the business by the owner. It represents the claim of owners in the assets of the business. It consist of capital, drawing, common stock, additional paid in capital, preferred stock, retained earnings, net income, net loss.
There are two main sources of owner’s equity :
1.      Amounts contributed by  the owner (Capital)
2.      Amount earned by the entity but not yet taken by the owner.

Wednesday 14 August 2013

Kisah Para Nabi


1. NABI ADAM A.S.

          Nabi Adam A.S. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah S.W.T daripada tanah,bentuk sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk,kemudian ditiupkan roh kehidupan ke dalamnya.Sebelumnya,Allah S.W.T. telah pula menciptakan syaitan daripada api yang sangat panas dan malaikat dari cahaya.
          Kepada Adam,Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu.Setelah Adam pandai,Allah memanggil sekalian malaikat dan syaitanserta menanyakan pada mereka nama-nama segala sesuatunya.
          Malaikat menjawab:”Maha Suci Allah.Sesungguhnya,tiadalah kami mengetahui segala sesuatu yang tidak diajarkan oleh Allah kepada kami.Allah-lah yang Maha Mengetahui lagi Bijaksana.”
          Lalu Allah-pun menyuruh Adam menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu.Setelah Adam menyebutkannya dengan lancer,Allah-pun berfirman:”Hai,malaikat!Tidakkah telahku katakana sejak semula,bahwa Aku lebih mengetahui segala sesuatu yan ada di langit dan Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dank au sembunyikan?”
          Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam.Maka bersujudlah semua malaikat,kecuali iblis yang enggan(ingkar)dan sombong.
          Terhadap iblis yang ingkar itu,Allah berfirman sebagaimana termaktub dalam surat Al Hijr ayat 32 – 35:
Artinya:Allah berfirman:”Hai,iblis!Mengapa kau tidak ikut bersujud diantara mereka yang sujud?!” Iblis menjawab:”Aku tidak mau bersujud karena manusia hanya kau jadikan daripada tanah.” Allah berfirman:”Keluarlah kau dari dalam surga.Maka sesungguhnya kau akan mendapat kutuk(selama-lamanya)sampai hari pembalasan(kiamat).”



2. NABI IDRIS A.S.

          Nabi Idris A.S. kakeknya bapak Nabi Nuh,adalah orang yang mula-mula pandai menulis,membaca,menjahit,ilmu perbintangan,dan merancak kuda.Beliau sangat berani memerangi orang-orang durhaka.Demikian kuat perkasanya,sehingga beliau dijuluki’Asadul Usud’yang artinya’Singa dari segala singa’.
          Nabi Idris A.S. banyak mempelajari shahifah-shahifah yang diturunkan kepada Adam dan Syits.Kepada Nabi Idris A.S. sendiri.Allah menurunkan 30 shahifah yang berisikan petunjuk-petunjuk.
          Allah telah berkenan mengangkat derajat NabiIdris A.S. ketempat yang tinggi.Diriwayatkan oleh Ibnu Abas,bahwa Nabi Idris A.S. diangkat Allah kelangit keenam.
          Nabi Idris A.S. ditugaskan oleh Allah S.W.T. untuk menginsyafkan anak cucu Qabil yang durhaka.Qabil,anak Adam tertua,lahir bersama saudara perempuan kembarnya yang bernama Iqlima.Kemudian,lahir pula Habil dengan saudara perempuan kembarnya yang bernama Labuda.Menurut hukum perkawinan waktu itu,laki-laki harus nenikah dengan wanita yang lahirnya tidak bersamaan(bukan saudara kembar).Jelasnya,laki-laki dan wanita yang dilahirkan kembar,tidak diperbolehkan menikah.Karena itu,seharusnya Qabil menikah dengan Labuda,sedangkan Habil menikah dengan Iqlima.TetapiQabil berkeinginan menikah dengan Iqlima,karena Iqlima lebih cantik daripada Labuda.
          Sementara itu,syaitan yang membenci dan mendendam terhadap manusia serta telah memperoleh izin dari Allah S.W.T. untuk memperdaya anak cucu Adam yang kurang tabah,mulai menghasut Qabil.Maka timbullah niat jahat Qabil.Habil-pun dibunuhnya.Inilah dosa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia.



3. NABI NUH A.S.

          Nabi Nuh A.S.,keturunan Adam yang kesepuluh,ditugaskan kepada keturunan Qabil dan Syits.Pada permulaannya,NabiNuh A.S. disukai kaumnya,dikarenakan budi pekartinya yang baik.Namun setelah Nabi Nuh A.S. mulai mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah S.W.T. dan melarang kaumnya untuk berbuat jahat,maka kaumnya-pun membencinya.
          Nabi Nuh A.S. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya.Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan,hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah S.W.T.Karena itulah,Allah menyuruh Nabi Nuh A.S. untuk membuat perahu,karena Allah bermaksud menenggelamkan kaum yang durhaka itu.Janji Allah-pun sampailah.Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar NabiNuh A.S. berhembuslah angina taufan yang sangat dahsyat.Hujan turun dengan lebat,mata air bersemburan dari mana-mana,terus-menerus tak henti-henti selama berhari-hari.Air-pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan sangat luas.
          Nabi NuhA.S. melaksanakan perintah Allah.Naiklah beliau denga orang-orang yang beriman ke atas bahtera sehingga selamatlahmerekadari banjir yang sangat dahsyat.Tengah kapal berlayar,tampaklah oleh Nabi Nuh A.S. anaknya yang hamper tenggelam.Maka berserulah Nabi Nuh A.S.:”Hai,anakku!Naiklah ke kapal bersama kami!Janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!”
          Anak Nabi Nuh A.S. menolak seruan bapaknya dan berusaha lari ke gunung.Namun air bah segera meneggelamkannya.Menyaksikan hal itu,Nabi Nuh A.S. sangat sedih.Begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh A.S. menyeru kepada Allah:”Oh…Ya Allah!Anakku telah mati tenggelam sedangkan dia termasuk keluargaku.PadahalAllah telah berjanji akan menyelamatkan kami!”
          Allah berfirman:”Hai,Nuh!Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasauk keluargamu!”
          Nabi Nuh A.S. wafat pada usia 950 tahun.Tidak kurang dari 910 tahun beliau melaksanakan tugas kerasulannya,namun hanya sedikit sekali yang beriman.



4. NABI HUD A.S.

          Nabi Hud A.S. adalah keturunan Sam bin Nuh A.S.Beliau diutus kepada kaumnya,yaitu kaum Ad,yang berdiam di Ahgaf,sebelah utara Hadral Maut.Kaum Ad yang berbentuk tubuh besar dan kuat,ahli membuat bangunan-bangunan yang indah dan benteng-benteng yang kokoh.Mereka memiliki kebun-kebun dan ladang-ladang pertanian yang luas dan subur sehingga hasilnya melimpah ruah.Mereka menyembah berhala.
          Nabi Hud A.S. menyerukan agar mereka meninggalkan kekafiran dan bertaqwa kepada Allah.Namun selama ratusan tahun Nabi Hud A.S. melaksanakan tugas kerasulannya,hanya sedikit sekali yang mau mngikuti seruannya.Kaum Ad tetap menyembah berhala dan terus menjalankan kejahatan-kejahatan.Bahkan mereka menantang agar didatangkan azab dari Allah S.W.T.
          Maka janji Allah-pun datanglah.Kaum Ad bibinasakan dengan angina sharshar(samun),angina taufan yang sangat dahsyat dan dingin,ditimpakan kepada mereka selama 7 malam 8 hari terus-menerus.Mereka(kaum Ad)-pun roboh,bagaikan pohon-pohon bertumbangan.Adapun Nabi Hud A.S. dan pengikut-pengikutnya yang beriman,terlepas dari bencana itu.




5. NABI SALEH

          Nabi Saleh A.S. adalah anak Ubaid bin Jubir bin Tsamud.Beliau ditugaskan kepada kaum Tsamud yang bertempat tinggal di bukit-bukit,bekas negeri kediaman kaum Ad yang telah hancur dinasa.Letaknya antara Hijaz dan Syam,sebelah tenggara Madyan.Sebagaimana kaum Ad,kaum Tsamud ni dilimpahi kemakmuran dan kesenangan.Namun sayang sekali mereka menyembah berhala.
          Allah S.W.T. memberikan keistimewaan(mukjizat) kepada rasul-Nya,sebagai bukti kerasulan.Demikian pula kepada Nabi Saleh A.S. utusan Allah S.W.T.,maka atas izin Allah S.W.T.,Nabi Saleh A.S. mampu mengeluarkan seekor unta betina dari salah satu batu besar.Nabi Saleh A.S. memesankan kepada kaumnya agar unta itu dibiarkan makan dan minum dengan bebas tanpa boleh diganggu.Air susunya boleh mereka minum.Namun kaum Tsamud melanggar larangan itu.Unta itu mereka sembelih.Lalu mereka dating kepada Nabi Saleh A.S. seraya berkata:”Unta itu telah kami sembelih.Jika benar engkau utusan Allah,datangkanlah kami siksa Allah yang pedih itu!”
          Nabi Saleh A.S. menjawab:”Kamu boleh menyaksikan sendiri.Siksaan Allah itu akan segera tiba!”
          Nabi Saleh A.S. segera mengajak pengikut-pengikutnya yang berjumlah 120 orang untuk meninggalkan negeri mereka yang sebentar lagi akan kena kutuk Allah S.W.T.Sebelum pergi,Nabi Saleh A.S. terlabih dulu berkata kepada kaumnya yang ingkar:”Hai kaumku!Aku telah menyampaikan amanat Allah!Aku telah mengingatkan,namun ternyata kalian tak menyukai orang-orang yang memberi peringatan!”
          Kemudian mereka ditimpa gampa bumi dan mati di dalam negerinya.(Q.S. Al A’RAAF ayat 78)
          Nabi Saleh A.S. bersama 120 pengikutnya pindah ke Hadralmaut.Menurut riwayat lain,mereka menetap di Makkah.



6. NABI IBRAHIM A.S.

Nabi Ibrahim A.S. adalah anak Azar, keturunan Sam bin Nuh. Pada masa itu, raja Namrud yang bertahta di negeri Mausul, mengeluarkan undang-undang yang memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negeri Mausul, dibunuh. Keadaannya sama dengan zaman Nabi Musa A.S. Namun berkat rahmat Allah S.W.T., Nabi Ibrahim A.S. lahir dengan selamat pada tahun 2295. Oleh orang tuanya,Nabi Ibrahim A.S. disembunyikan di dalam gua. Atas izin Allah S.W.T. Nabi Ibrahim A.S. tidak mati, padahal tidak seorangpun yang memeliharanya.Tidak seekorpun binatang buas yang mengganggunya.Bila lapar dan haus, diisapnya ujung jarinya, maka keluarlah air susu.
          Sejak kecil,Nabi Ibrahim A.S. telah terpelihara dari segala perbuatan jahat. Pada usianya yang semakin bertambah, Nabi Ibrahim A.S. mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri,mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya.Kemudian ia mulai berpikir tentang Tuhan. Ketika hari telah malam, Ibrahim melihat bintang. Pada pikirannya, inilah Tuhannya. Tetapi setelah bintang itu lenyap di siang hari, Ibrahim-pun menetapkan keyakinannya, tidak akan bertaqwa kepada Tuhan yang terbenam.Demikian pula pada bulan dan matahari. Setelah ia yakin matahari, bulan, dan bintang tidak kekal, maka ia berseru pada kaumnya: ”Hai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan!Aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Dan aku tidak akan sekali-kali mempersekutukan-Nya!”
          Pada suatu hari, raja Namrud beserta orang banyak, pergi berburu. Nabi Ibrahim A.S. memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurka semua berhala itu, kecuali satu yang ditinggalkannya utuh, yaitu berhala yang paling besar. Di leher berhala paling besar itulah dikalungkannya kampak yang barusan digunakannya untuk mengkancurkan berhala-berhala lainnya. Bila raja Namrud beserta para pengiringnya pulang dari berburu dan mengetahui berhala-berhala di tempat peribadatan hancur, marahlah mereka. Tidak syak lagi mereka mendakwa, Nabi Ibrahim A.S. lah yang melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala.Nabi Ibrahim A.S. ditangkap dan dihadapkan pada raja Namrud. Sang Raja bertanya: ”Hai Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu? ”Nabi Ibrahim A.S. tanpa ragu-ragu menjawab: ”Bukan aku yang menghancurkannya,tetapi berhala yang paling besar itu.Tentulah dia tidak mau kalian persekutukan dengan berhala-berhala yang lebih kecil!Buktinya,kampak pengkancur berhala itu masih tergantung dilehernya! ”Raja Namrud bukan main marahnya mendengar jawaban Nabi Ibrahim A.S.Dia merasa dipermainkan.Katanya: ”Mana mungkin berhala itu mampu melakukan seperti yang kau tuduhkan?!”. Nabi Ibrahim A.S. menjawab: ”Nah,kalau begitu mengapa kalian sembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?!”
          Mendengar perkataan Nabi Ibrahim A.S. itu, sebagian orang segera menjadi pengikutnya, sedangkan sebagian lain ragu. Hal mana yang menjadikan raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi Ibrahim A.S. dijatuhi hukuman mati dengan dibakar.Tetapi Allah S.W.T. kembali memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada api:
Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim!” (Q.S. AL ANBIYA ayat 69)
          Setelah api padam, keluarlah Nabi Ibrahim A.S. tanpa mengalami luka sedikitpun.
          Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim A.S. berusaha menyadarkan bapaknya,agar tidak lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan syaitan,supaya terlepas dari siksaan Allah S.W.T. Namun bapak Nabi Ibrahim A.S. itu menjawab:
Berkata ayahnya:”Adakah kau membenci tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu! Dan enyahlah engkau untuk selama-lamanya!” (Q.S. MARYAM ayat 46)
          Karena tetap saja ingkar pada Allah S.W.T., maka Allah menghukum raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu memasuki dan menggigiti tubuh raja Namrud dan pengikut-pengikutnya, memasuki lubang telinga, hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiri pun mati dengan cara siksaan yang demikian.
          Nabi Ibrahim A.S. mempunyai dua istri,yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah.Dari Siti Hajar, Nabi Ibrahim A.S. mempunyai anak bernama Ismail, sedangkan dari Siti Sarah, Nabi Ibrahim A.S. mempunyai anak bernama Ishaq. Siti Sarah baru melahirhan anaknya setelah usianya lanjut.



7. NABI LUTH A.S.

          Nabi Luth A.S. diutus oleh Allah S.W.T. ke negeri Sebum(Palestina),yaitu suatu negeri yang penduduknya sangat durhaka kepada Allah S.W.T.Penduduk negeri itu memiliki akhlak yang rendah.Pekerjaan mereka merampok,merampas hak orang lain dan menganiaya.Mereka tidak suka berkawin dengan lawan jenis sebagaimana galibnya,yaitu lelaki mengawini perempuan.Yang mereka sukai adalah laki-laki berkawin dangan laki-laki dan perempuan berkawin dengan perempuan.Jika mereka dinasihati atau diancam dengan siksaan Allah,mereka malah menantang:”Datangkanlah siksaan Allah itu,jika kau memang orang yang benar!”.
          Dikarenakan kaumnya masih tetap saja ingkar,akhirnya Nabi Luth A.S. berdoa kepada Allah S.W.T.:
“Oh.ya Allah!Tolonglah aku dengan menurunkan azab pada kaum yang berbuat bencana itu!”(Q.S. AL ANKABUUT ayat 30).
          Para malaikat-pun segera menolong beliau…
“Hai Luth!Sesungguhnya kami utusan Tuhanmu.Sekali-kali mereka tidak akan dapat mencelakakanmu.Pergilah engkau bersama keluarga dan pengikut-pengikutmu meninggalkan negeri ini pada malam hari,dan janganlah ada diantara engkau yang menoleh ke belakang.Kalian semua kecuali istrimu.Dia akan ditimpa siksaan bersama kaum yang kafir.Sesungguhnya azab itu akan tiba pada waktu shubuh.Bukankah shubuh itu sudah dekat.”(Q.S. HUD ayat 81).
          Maka Luth dan pengikutnya meninggalkan negeri mereka pada malam hari.Tidak lama kemudian,turunlah azab Allah,sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an.



8. NABI ISMAIL A.S.

          Nabi Ibrahim A.S. mempunyai dua orang istri,yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar.Dari Siti Hajar inilah Nabi Ibrahim A.S. memperoleh anak yang bernama Ismail.Siti Hajar adalah seorang budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim A.S. yang kemudian diperistrinya.
          Kemudian Nabi Ibrahim A.S. membawa istrinya(Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke negeri Makkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum didiami manusia.Lalu atas perintah Allah S.W.T.,Nabi Ibrahim A.S. pun kembali ke negeri Syam pada istrinya,Siti Sarah.
          Suatu ketika,Siti Hajar kehabisan air.Beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering.Dalam usahanya mencari air,Siti Hajar berlari kian kemari,sampai ke bukit Shafa dan Marwah.Kemudian Siti Hajar mendengar suara malaikat Jibril yang menunjuk suatu tempat(Shafa) dimana bayinya(Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakkan kakinya.Atas izin Allah S.W.T. di dekat Ismail menangis itu,maka memancarlah mata air.Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya.Kemudian malaikat Jibril berkata kepada air yang melimpah itu:”Zam-zam!” yang artinya:Berkumpullah!Maka air itupun berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai sekarang disebut telaga Zam-zam.Usaha Siti Hajar yang mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun haji yang disebut Sha’i,yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah,pulang pergi tujuh kali.
          Apabila Nabi Ibrahim A.S. kembali ke Makkah,keadaan tempat dimana anak dan istrinya ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.Siti Hajar dan Ismail hidup dalam kecukupan,tidak kurang suatu apapun.Nabi Ibrahim A.S. bersyukur kepada Allah S.W.T. yang telah mengabulkan doanya yang lalu.
          Suatu ketika Nabi Ibrahim A.S. bermimpi menyembelih anaknya,Nabi Ismail A.S.Bila dikatakannya hal itu pada Ismail,anaknya yang sudah besar itu menjawab:”Hai,bapakku.Kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah,yaitu manyembelihku.Mudah-mudahan bapak akan menyaksikan aku berhati sabar.”
          Mimpi para nabi adalah mimpi yang benar,sama halnya dengan wahyu Allah yang diturunkan dikala mereka sedang sabar(tidak dalam keadaan tidur).Maka Nabi Ibrahim A.S. pun membaringkan Ismail ke tanah dengan maksud akan disembelihnya.Pada saat itulah Allah menggantinya dengan seekor biri-biri(kibas) yang besar.
          Dikarenakan sabar dan taqwanya,maka Ismail-pun diangkat menjadi Rasul Allah.
          Nabi Ibrahim A.S. bersama anaknya,Nabi Ismail A.S. kemudian mendirikan Ka’bah(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
          Setelah usianya dewasa,Nabi Ismail A.S. menikah dengan seorang wanita Jurhum.Pada suatu hari,berkunjunglah Nabi Ibrahim A.S. kerumah anaknya,disambut oleh menantunya.Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi,Nabi Ibrahim A.S. berkata kepada menantunya:”Jika nanti suamimu pulang dari berburu,ceritakanlah kepadanya,bahwa ada seorang lelaki tua yang cirri-ciri dan sifatnya begini datang berkunjung.Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya.Hendaknya segera ditukarnya dengan yang lain.”Kemudian Nabi Ibrahim A.S. pulang.
          Setelah tiba Nabi Ismail A.S.,oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim A.S. lengkap dengan pesannya.”Itulah bapakku”,ujar Nabi Ismail A.S.”Dan beliau tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah.”
          Lalu Nabi Ismail A.S. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita Jurhum yang lain.Ternyata Nabi Ibrahim A.S. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini.Nabi Ismail A.S. dikaruniai oleh Allah S.W.T. anak berjumlah 12 orang.


9. NABI ISHAQ A.S.

          Nabi Ishaq A.S. adalah anak Nabi Ibrahim dari istrinya yang bernama Siti Sarah.Ishaq berasal dari bahasa Ibrani yang berarti tertawa.Dinamakan demikian,karena Siti Sarah yang waktu itu sudah tua sedangkan Nabi Ibrahim A.S. telah berusia lanjut pula,tertawa disebabkan gembira bercampur heran ketika malaikat mengabarkan bahwa ia akan memperoleh seorang anak laki-laki.
          Nabi Ishaq A.S. telah dianugerahi Allah S.W.T. sebagai orang yang salih,berilmu pengetahuan tinggi.Kepadanya ditanamkan iman kabajikan,mengerjakan sembahyang dan menunaikan zakat.
          Keturunan Nabi Ishaq A.S. menjadi orang-orang terkemuka.Putranya menjadi Nabi Rasul pula(Nabi Ya’qub A.S.),yang menurunkan Nabi Yusuf A.S. dan  nabi-nabi Bani Israil dan akhirnya Nabi Ishaq A.S. meninggal dunia pada usia 180 tahun dan dimakamkan di Jirun(Madinah).



10. NABI YA’QUB A.S.

          Nabi Ya’qub A.S. adalah anak Nabi Ishaq A.S.Nabi Ya’qub A.S. diutus oleh Allah S.W.T untuk menyeru pada umat di negeri Kan’an agar bertaqwa kepada Allah S.W.T.
          Nabi Ya’qub A.S. menpunyai dua orang istri yang bersaudara,yaitu Layya dan Rahil.Pernikahan seperti ini diperbolehkan,karena pada waktu itu belum dilarang,sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam surat AN NISA’ ayat 23:
Diharamkan kepadamu menikahi dua orang wanita yang bersaudara,kecuali pada masa yang lalu.
          Layya dan Rahil mempunyai dua orang sahaya bernama Zulfah dan Balkah.Keduanya dinikahi pula oleh Ya’qub.Dari keempat istrinya itu,Ya’qub memperoleh 12 orang anak laki-laki.Layya melahirhan Syam’un,Rabin,Lawi,Yahuza,Zebulon,Yakasir.Rahil melahirkan Yusuf dan Bunyamin.Dari Zulfah dan Balkah,masing-masing melahirkan dua orang anak laki-laki.Rahil meninggal dunia setelah melahirkan Bunyamin.Anak-anak Ya’qub ini disebut Al Asbath,yang berarti kabilah-kabilah Bani Israil.Mereka mempunyai keturunan yang banyak sekali.
          Dalam usia lanjut,Ya’qub ikut dengan anaknya,Nabi Yusuf A.S. ke nageri Mesir.Ya’qub meninggal dunia pada usia 147 tahun.Pada waktu Ya’qub telah memperoleh tanda-tanda akan kematiannya,beliau bertanya pada anak-anaknya:”Apakah yang kalian sembah sesudah aku mati?”.Jawab anak-anaknya:”Kami akan menyembah Tuhan,Tuhanmu,dan Tuhan bapak-bapak enkau,Ibrahim,Ismail,dan Ishaq,yaitu Tuhan Yang Maha Esa.Dan kami semua akan tunduk(patuh) kepada-Nya”.



11. NABI YUSUF A.S.

          Nabi Yusuf A.S. adalah anak Nabi Ya’qub A.S., berparas sangat tampan. Beliau sangat disayangi Ya’qub, melebihi saudara-saudaranya yang lain, sehingga menerbitkan kedengkian saudara-saudaranya yang lain. Suatu ketika, Yusuf bermimpi 11 buah bintang, bulan, dan matahari tunduk kepadanya. Bila diceritakan hal itu kepada Ya’qub, bapaknya itu berkata : “Hai, anakku ! Hendaknya mimpi itu jangan kau ceritakan kepada saudara-saudaramu. Aku khawatir mereka akan menganiaya engkau. Sesungguhnya Tuhanmu akan melimpahimu dengan kemuliaan.”
          Karena tidak menyukai Yusuf, saudara-saudara Yusuf bermaksud memisahkan Yusuf dari bapaknya. Maka meminta izinlah mereka kepada Ya’qub untuk membawa Yusuf bersama mereka, bersuka ria dan bermain-main di padang pasir. Mereka berjanji akan menjaga Yusuf dengan sebaik-baiknya. Meskipun berat, Ya’qub akhirnya memberikan izin.
          Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan kemudian mereka pulang pada petang hari sambil membawa baju Yusuf yang sudah dilumuri darah tipuan. Sambil menunjukkan baju itu, mereka katakana, bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Mereka tidak bisa mencegah karena waktu itu Yusuf mereka tinggalkan sendirian. Atas karunia Tuhan, Ya’qub mengetahui bahwa mereka berbohong. Allah telah membukakan rahasia kejadian yang sebenarnya pada Ya’qub.
          Sementara itu, Yusuf tertolong oleh seorang musafir yang sedang dalam perjalanan dari negeri Madyan ke Mesir. Lalu Yusuf dijual kepada Qotfier, seorang menteri negeri Mesir. Kebetulan isteri pembesar Mesir tersebut, Siti Zulaikha, tidak mempunyai anak. Maka mereka pun menjadikan Yusuf sebagai anak angkat.